Rapat Penutup Reverse Linkage Untuk Proyek Dataran Tinggi Mendatang

Misi validasi Reverse Linkage dilakukan pada 8-16 Juli dan menyelesaikan rapat pada 16 Juli 2019, tim IsDB RHI, bersama dengan spesialis Reverse Linkage dari HQ kantor pusat, bertemu dengan Kementerian Pertanian untuk bungkus Pertemuan lanjutan tentang Reverse Linkage untuk Proyek Upland. Pertemuan penutup ini juga dihadiri oleh perwakilan dari Kementerian Keuangan (Kemenkeu) dan Badan Perencanaan Nasional (Bappenas).

Pengembangan sistem pertanian terintegrasi dalam proyek dataran tinggi, yang saat ini sedang diproses untuk disetujui pada tahun 2019, mengadopsi model peningkatan rantai nilai komoditas untuk meningkatkan produktivitas & mata pencaharian petani kecil di 14 kabupaten di Indonesia. Mengingat potensi pasar strategis dari beberapa komoditas, kegiatan Reverse Linkage diusulkan untuk diarusutamakan dalam proyek. Tujuan dari kegiatan Reverse Linkage adalah untuk meningkatkan aspek rantai nilai hilir proyek dengan melihat peningkatan branding, jaminan kualitas, pengemasan dan peluang pasar ekspor internasional.

Dalam hal ini, misi validasi Reverse Linkage dilakukan pada 8-16 Juli dan menyelesaikan rapat pada 16 Juli 2019, tim IsDB RHI, bersama dengan spesialis Reverse Linkage dari HQ kantor pusat, bertemu dengan Kementerian Pertanian untuk bungkus Pertemuan lanjutan tentang Reverse Linkage untuk Proyek Upland. Pertemuan penutup ini juga dihadiri oleh perwakilan dari Kementerian Keuangan (Kemenkeu) dan Badan Perencanaan Nasional (Bappenas).

Selama pertemuan penutup, disimpulkan bahwa komponen Reserve Linkage (RL) akan menjadi bagian integral dari proyek, karena itu RL akan memainkan peran pelengkap tetapi penting untuk kegiatan proyek yang ada. Max Agri Commerce Sdn Bhd (Malaysia) akan menjadi penyedia untuk memberikan bantuan teknis, pengembangan kapasitas untuk Asosiasi Petani pada pemasaran, pengemasan, dan persyaratan untuk membuka pasar potensial asing untuk ekspor.

Top